Tiga Peneliti USK Masuk 2 Persen Top Saintis Dunia

BANDA ACEH, READERS - Tiga peneliti Universitas Syiah Kuala (USK), Aceh, kembali menorehkan prestasi yang membanggakan karena mereka berhasil masuk dalam 2 persen top saintis atau peneliti terbaik dunia.
Hal ini berdasarkan rilis dari lembaga publikasi ilmiah terbesar di dunia yaitu Elsevier yang bekerjasama dengan Universitas Stanford, Jumat (20/9/2024).
Ketiga peneliti tersebut yaitu Prof Dr Muchlisin ZA SPi MSc dari Fakultas Kelautan dan Perikanan, dr Harapan DTM&H MInfectDis dan Prof Dr Mudatsir MKes dari Fakultas Kedokteran.
Setiap tahunnya Elsevier dan Universitas Stanford merilis peringkat peneliti yang masuk 2 % terbaik dunia.
Pemeringkatan ini berdasarkan pada beberapa indikator. Di antaranya, kutipan terstandarisasi untuk mengukur dampak dari publikasi riset peneliti tersebut terhadap berbagai disiplin ilmu.
Data ini mencakup informasi H-index yang mengukur produktivitas dan dampak sitasi peneliti. Lalu jumlah sitasi, serta kontribusi peneliti tersebut dalam pengembangan ilmu pengetahuan global.
Menariknya, peneliti USK pernah beberapa kali masuk dalam jajaran ilmuwan berpengaruh di dunia tersebut. Misalnya pada tahun 2021, Prof Muchlisin dan dr Harapan berhasil masuk daftar top saintis ini. Lalu pada tahun ini, Prof Mudatsir berhasil masuk untuk pertama kalinya.
Karena itu, Rektor USK Prof Dr Ir Marwan mengucapkan syukur serta selamat atas prestasi ketiga peneliti USK tersebut.
Rektor mengakui, selama ini riset-riset dari tiga peneliti USK itu telah banyak memberikan kontribusi penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan mampu menjawab persoalan masyarakat.
Dia menyebut misalnya dr Harapan yang berhasil menerbitkan 50 jurnal internasional dan bertindak sebagai reviewer di beberapa jurnal yang ternama dunia. Proyek PhD-nya berfokus pada epidemiologi molekuler dan investigasi kesehatan masyarakat terhadap arbovirus utama di Indonesia (virus demam berdarah, chikungunya, dan Zika).
Lalu Prof Muchlisin yang selama ini dikenal sebagai pakar iktiologi dunia yaitu cabang ilmu mempelajari kehidupan ikan. Ia telah menerbitkan banyak makalah di beberapa jurnal bereputasi dan editor untuk beberapa jurnal internasional.
Dia pernah mendapat kepercayaan sebagai President Asian Society of Ichthyologist (Persatuan Ahli Ikan Asia). Namanya pun telah berulang kali masuk dalam jajaran peneliti terbaik di Indonesia dan dunia.
Selanjutnya Prof Mudatsir merupakan pakar mikrobiologi USK. Risetnya banyak berfokus pada penyakit menular, epidemiologi, molekuler, genetika, dan biologi molekuler. Dia juga aktif menulis pada berbagai jurnal bereputasi nasional dan internasional.
Karena itu, Rektor menilai pencapaian mereka ini merupakan tidak hanya kebanggaan USK secara institusi tapi kebanggaan kolektif kita semua. Sebab prestasi mereka setidaknya menunjukkan kualitas riset dan inovasi dari peneliti USK telah diakui dunia.
“Alhamdulillah, ini prestasi yang sangat membanggakan. Kami berharap prestasi ini bisa menginspirasi peneliti USK lainnya untuk terus berinovasi berdasarkan bidang keilmuannya masing-masing. Dengan demikian, nama USK semakin berarti di masyarakat,” ucap Rektor.[]
Komentar