UEA Gagal Investasi di Aceh Singkil, Anggota DPR RI Asal Aceh Muslim Tanyakan Menteri Investasi

Waktu Baca 4 Menit

UEA Gagal Investasi di Aceh Singkil, Anggota DPR RI Asal Aceh Muslim Tanyakan Menteri Investasi
Anggota DPR RI asal Aceh Muslim (ANTARA/HO)

BANDA ACEH, READERS – Investor dari Uni Emirat Arab (UEA) yang dikabarkan berinvestasi di Pulau Banyak Aceh Singkil, Aceh berujung gagal atau tidak jadi. Kabar ini pun tampak menggelitik politisi asal Aceh di pusat, yaitu Muslim. Kamis (22/9/2022).

Muslim yang juga anggota DPR RI asal Aceh ini mempertanyakan kegagalan investasi UEA tersebut kepada Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia kenapa gagal. 

Padahal investasi UEA itu berdampak langusung kepada masyarakat Aceh bahkan sangat diharapkan masyarakat Serambi Mekah itu. 

Atas kegagalan investasi ini, Muslim pun menanyakan apa sebenarnya dasar yang menjadi kegagalan mega proyek tersebut.

"Ada dua kali RDP belum pernah dijawab ini soal investasi di Aceh, Mungkin Pak Bahlil bisa cerita apa sih problemnya," kata Muslim dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Investasi dan Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Lebih lanjut Muslim menegaskan, investasi tersebut merupakan harapan masyarakat Aceh, namun upaya untuk membangun pariwisata di Aceh Singkil dengan nilai lebih kurang sebesar Rp7 triliun oleh perusahaan dari UEA itu gagal. 

"Terus terang Aceh ini saya berharap dukungan, apa problem utama dan kita dorong seperti apa, sehingga investasi yang kemarin gagal bisa kita dorong kembali," kata Muslim.

"Saya yakin, bukan hanya di pulau banyak, mungkin banyak di tempat lain kan," tegas Ketua Partai Demokrat Aceh itu.

Pada waktu yang sama pula Muslim berharap dari investasi sekitar Rp1.400 triliun saat ini harus dilakukan penyebaran karena keberhasilan akan dianggap jika investasi tersebut ada pemerataan.

Menanggapi pertanyaan Muslim, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan jawaban. Ia menjelaskan bahwa investasi dari Uni Emirat Arab ke Aceh itu untuk membangun kawasan pariwisata halal.

Kemudian, investor juga kawasan zona ekonomi khusus untuk pariwisata. Namun calon investor meminta beberapa insentif termasuk didalamnya soal tax holiday (cuti pajak).

Selain itu investor UEA juga meminta penghapusan pajak PPN terhadap material yang akan masuk. 

"Saya sendiri sudah dua kali ke Aceh untuk melakukan proses ini di pemerintahan sebelumnya. Memang ada berbagai macam permintaan dari investasi UEA yang memang harus kita wujudkan bersama," kata Bahlil. 

Permintaan itu, lanjutnya, harus diwujudkan secara bersama dan tidak hanya dari Pemerintah Pusat melainkan juga dari pemerintahan provinsi dan kabupaten. 

"Saya tidak mungkin menjelaskan detailnya, tapi saya punya keyakinan Pak Muslim secara batin mengerti betul apa permasalahannya," ujarnya. 

Bahlil menegaskan, dirinya juga berkeinginan investasi itu dapat diwujudkan. Apalagi Muslim selaku tokoh dari tanah rencong pasti memiliki keinginan besar mengembangkan ekonomi di Aceh. 

"Tapi ini belum berakhir, kemarin tax holidaynya, kami sudah mencari solusinya," terang Bahlil.

Editor:
Sumber:Antara

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...