USK Bina Kampung Tebes Lues Jadi Destinasi Agrowisata Kopi

Waktu Baca 5 Menit

USK Bina Kampung Tebes Lues Jadi Destinasi Agrowisata KopiFoto: for READERS.ID
Tim Pengabdian USK berfoto bersama Reje Tebes Lues, Camat Bies, Dekranasda Aceh Tengah, Dinas Perdagangan Bidang Industri Aceh Tengah, Babinsa, Babinkamtibmas, dan perangkat kampung Tebes Lues, Kec. Bies, Aceh Tengah.

REDELONG, READERS - Universitas Syiah Kuala (USK) melalui tim pengabdian kepada masyarakat berbasis gampong binaan (PKM-BGB) menggelar program pemberdayaan masyarakat di Kampung Tebes Lues, Kecamatan Bies, Aceh Tengah, Rabu (10/7/2024) lalu. 

Kegiatan bertajuk “Pengembangan Kampung Agrowisata Kopi Berkelanjutan Berbasis Masyarakat” itu bertujuan untuk mendukung terwujudnya Kampung Wisata Kopi yang inovatif dan berkelanjutan. 

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Dekranasda Aceh Tengah, Dinas Perdagangan, Kemenag Aceh Tengah, Camat Bies, Reje Tebes Lues beserta perangkat kampung, Babinsa, Babinkamtibmas, TP PKK Tebes Lues, pemuda kampung, dan tim pengabdian dari USK.
 
Reje (Kepala Desa_red) Tebes Lues, Rusli, mengucapkan terima kasih atas komitmen USK untuk keberlanjutan pendampingan yang telah dilakukan sejak 2022. 

Reje Rusli berharap pelatihan produk oleh tim USK yang bekerjasama dengan Atsiri Research Centre (ARC) USK akan menjadi produk unggulan kampung yang berkualitas dan bernilai jual.
 
Pada sambutannya, Camat Bies, Hardiany SIP MSi menyampaikan apresiasi terhadap inovasi yang dihadirkan USK untuk mendukung partisipasi dan meningkatkan kreativitas masyarakat. 

"Kegiatan pengabdian ini dapat disinergikan dengan beberapa lomba yang akan diselenggarakan baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten seperti lomba Desa Gamawar dan Kampung Pancasila," kata Camat Bies.
 
Kegiatan PKM-BGB ini terdiri dari beberapa rangkaian acara diantaranya diskusi kelompok terumpun (FGD) mengenai pengembangan parisiwata dan UMKM di Kampung Tebes Lues, pelatihan produk turunan kopi dan minyak nilam, dan bimbingan teknis penyusunan dokumen HKI merek dan izin edar produk. 

Perwakilan Dekranasda Aceh Tengah yang dihadiri istri Setda Kabupaten Aceh Tengah, Ummu Hanik, sangat tertarik pada program USK ini. 

Ia menyeutkan dari 259 kampung, terpilih satu desa sebagai desa percontohan untuk menganekaragamkan produk kopi guna meningkatkan perekonomian. 

"Dari semua kegiatan KKN yang pernah dilakukan, kegiatan ini dianggap paling berdampak karena meninggalkan produk yang nyata," ujar Ummu Hanik. 

Dekranasda Aceh Tengah mencatat, meskipun daerah ini memiliki potensi ekonomi di bidang kopi dan pariwisata, masih terdapat kendala dalam bidang kuliner dan kerajinan untuk oleh-oleh. 

Karena itu, Dekranas mengajak semua pihak untuk terlibat dengan serius dan semangat, dan memastikan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung.
 
Ketua Tim PKM-BGB Pengembangan Kampung Agrowisata Kopi Berkelanjutan Berbasis Masyarakat, Ir Suraiya Kamaruzzaman ST MT, menyatakan pengabdian ini merupakan lanjutan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya yang dilaksanakan di Kampung Tebes Lues, yaitu KKN Reguler USK Periode XXI tahun 2022 dan KKN Tematik USK 2023. 

Menurut Suraiya, Tebes Lues memiliki produk unggulan kopi yang didukung oleh pariwisata, yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa. 

"Namun keunggulan ini harus diimbangi dengan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan yang adil dan merata di seluruh lapisan masyarakat," jelas Dosen Teknik Kimia USK itu. 

Revitalisasi kelompok-kelompok kerja (POKJA) di masyarakat harus dilakukan untuk mendapatkan komitmen penuh dari masyarakat. 

Suraiya menambahkan, pada tahun ketiga kegiatan USK di Kampung Tebes Lues harus lebih meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat secara signifikan, sehingga upaya-upaya yang telah dilakukan tidak sia-sia. 

Pada kegiatan ini juga hadir perwakilan mahasiswa dari Jurusan Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Industri yang akan membantu masyarakat dalam pengurusan izin edar produk ke dinas-dinas terkait di tingkat kabupaten. 

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan penuh dari berbagai pihak, sebut Suraiya, diharapkan program Pengembangan Kampung Agrowisata Kopi Berkelanjutan Berbasis Masyarakat ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.[]

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...