Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Menerima Souvenir Parfum Nilam Aceh 

Para alumni HMI banyak yang berkiprah di berbagai pelosok negeri, di daerah-daerah terpencil pedalaman membina masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka tanpa perlu diliput oleh media. Misi HMI tetap melekat di hati para kader untuk keislaman dan keindonesiaan.

Waktu Baca 6 Menit

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Menerima Souvenir Parfum Nilam Aceh 
Ketua ARC, Syaifullah Muhammad menyerahkan souvenir produk lokal Aceh yang diproses dari minyak nilam rakyat oleh Pusat Unggulan Iptek Nilam, ARC-Universitas Syiah Kuala (USK) kepada Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse, Jumat (22/8/2025)

BANDA ACEH, READERS — Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse, bersama Ketua Bawaslu RI, Ahmad Bagja, menerima souvenir produk lokal Aceh yang diproses dari minyak nilam rakyat oleh Pusat Unggulan Iptek Nilam, ARC-Universitas Syiah Kuala (USK). 

Hadiah tersebut diterimanya disela-sela diskusi yang dilaksanakan oleh Bawaslu Aceh dengan Korp Alumni HMI (KAHMI) di Cafe Hoco Lambhuk Banda Aceh, Jumat, 22 Agustus 2025, 

Penyerahan dilakukan oleh Ketua ARC, Syaifullah Muhammad, yang juga merupakan salah satu Presidium KAHMI Aceh. Disaksikan oleh Presidium KAHMI lainnya, yaitu Prof. Syamsul Rizal, Zulfikar Lidan, Said Muniruddin, Syarifah Rahmatillah, Fauziah Intan, Sekjen KAHMI Aceh Safwan Nurdin, serta sekitar 40 aktivis KAHMI Aceh lainnya.

Diskusi yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan itu berlangsung hangat dan serius, tapi santai; intelektual dan kritis, tapi penuh tawa serta canda ala khas aktivis KAHMI. 

Koordinator Presidium KAHMI Aceh, Prof. Syamsul Rizal, dalam sambutannya menyampaikan kegembiraan atas kegiatan silaturahmi yang dilaksanakan Bawaslu Aceh ini. 

"Selamat datang di Aceh untuk Presidium Majelis Nasional KAHMI Zulfikar Arse dan Ketua Bawaslu RI Ahmad Bagja. Diskusi intelektual sudah menjadi tradisi positif di HMI dan di KAHMI. Mari kita terus berkontribusi untuk Indonesia yang lebih maju," kata Syamsul.

Selanjutnya, Zulfikar Arse dan Ahmad Bagja secara bergantian membahas tentang regulasi dan pengawasan pemilu sebagai pilar demokrasi Indonesia.

Di bagian akhir diskusi, Zulfikar Lidan mempersilakan Syaifullah Muhammad untuk menjelaskan tentang souvenir khas Aceh berupa parfum nilam yang diproses dari minyak nilam dari berbagai pelosok Aceh dengan teknologi yang dikembangkan oleh ARC USK. 

"Saya minta kawan kita Syaifullah bisa menyampaikan souvenir parfum nilam kepada Bang Zulfikar Arse dan Bang Ahmad Bagja, sekaligus juga bisa menjelaskan sedikit tentang Indonesia Innovator Awards 2025 yang baru diterima dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," tegas Zulfikar Lidan.

Dalam sambutan singkatnya Syaifullah menyampaikan, para alumni HMI di mana pun berada terus menggelorakan semangat perjuangan menjadi insan akademis, pencipta, pengabdi, bernapaskan Islam dan bertanggung jawab. 

Syaifullah juga menguraikan, banyak alumni HMI tidak dikenal oleh media massa seperti alumni yang berjuang di jalur politik. Para alumni HMI banyak yang berkiprah di berbagai pelosok negeri, di daerah-daerah terpencil pedalaman membina masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka tanpa perlu diliput oleh media. Misi HMI tetap melekat di hati para kader untuk keislaman dan keindonesiaan.

"Hampir 12 tahun saya dan kawan-kawan di ARC USK mengembangkan inovasi berbasis komoditas unggulan rakyat yaitu nilam Aceh melalui pengembangam teknologi," jelas Syaifullah.

"Kerja keras secara bersama dengan penuh keyakinan bahwa usaha akan sampai, telah menghasilkan berbagai apresiasi dari berbagai institusi dalam dan luar negeri, antara lain dari BRIN melalui Indonesia Innovator Awards 2025," lanjut Syaifullah.

Syaifullah adalah satu-satunya orang yang mendapatkan Indonesia Innovator Awards 2025 dari BRIN. Hal ini membuatnya terharu karena  dari sekian banyak perguruan tinggi dan dosen di Indonesia, anugerah ini diberikan  kepada dirinya.

"Seorang dosen dari universitas di ujung Pulau Sumatra, yaitu Universitas Syiah Kuala dan dosennya adalah salah satu Presidium KAHMI Aceh," pungkas Syaifullah penuh haru dan rasa syukur yang mendalam disambut tepuk tangan dari keluarga besar KAHMI Aceh.

Zulfikar Arse dan Ahmad Bagja terlihat sangat gembira menerima souvenir Parfum dari Nilam asli Indonesia. Sudah sejak lama diketahui bahwa nilam Indonesia mendominasi kebutuhan nilam dunia yang digunakan oleh berbagai industri dunia. Ada sekitar 41 negara yang saat ini menggunakan minyak nilam Indonesia untuk berbagai produk industri. 

"Saya juga membina petani nilam di Pemalang. Ini komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi," ujar Zulfikar Arse.

"Kita akan sinergikan agar pengalaman inovasi nilam di Aceh bisa di-share untuk petani dan penyuling nilam di wilayah Indonesia lainnya," lanjut Zulfikar Arse yakin.

Zulfikar Arse berharap alumni HMI terus berkiprah dengan keilmuannya agar bisa mewujudkan misi keislaman dan keindonesiaan di tengah masyarakat, meski tidak dikenal dan tidak diliput media.

"Kita harus terus menjadi mata air yang bersih dan mengalir dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Tak perlu khawatir tidak terkenal, karena yang terkenal memang sebagian besar alumni HMI yang berjuang di jalur politik," pungkas Zulfikar Arse sambil tersenyum.[]

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...