Aceh Besar Hasilkan Enam Motif Batik Khas Daerah

Waktu Baca 3 Menit

Aceh Besar Hasilkan Enam Motif Batik Khas DaerahFoto: Dok. IST
Ketua PIA Ardhya Garini CAB 20/D.I Lanud SIM, Septi Yoyon Kuscahyono bersama Ketua Dekranasda Aceh Besar, Cut Rizky Handayani melihat langsung proses pembuatan batik motif Aceh di Rumoh Malaka Batik di Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, Kamis

JANTHO, READERS - Kabupaten Aceh Besar lewat Rumah Malaka Batik binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) setempat telah menghasilkan enam motif batik khas asal daerah itu.

Demikian disampaikan Ketua Dekranasda Aceh Besar Cut Rezky Handayani, Kamis (11/1/2024), di sela-sela menerima kunjungan Ketua Pengurus Pusat Persatuan Istri Angkatan Udara (PIA) Ardhya Garini Cabang 20/D.I Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) Septi Yoyon di Rumah Malaka Batik di Gampong Lam Ara Cut, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar.

Dia menyebutkan enam motif batik khas Aceh Besar yang dihasilkan para perajin di Rumah Malaka Batik itu yakni motif Oman, motif Solanda, motif Seulawah, motif Pucok Reubong, motif Pinto Aceh dan motif Teudayah.

“Keenam motif khas Aceh ini akan menjadi salah satu daya tarik bagi para tamu yang berkunjung ke Aceh Besar khususnya untuk melihat dan memilikinya sebagai salah satu buah tangan dari daerah ini,” katanya, melansir Antara.

Ia berharap salah satu sentra penghasil khas batik Kabupaten Aceh Besar tersebut akan menjadi salah pendukung sektor pertumbuhan pariwisata di kabupaten berpenduduk sekitar 432.491 jiwa itu.

"Kami juga berharap dengan batik khas yang dihasilkan ini akan memberi nilai tambah ekonomi bagi perajin batik dan juga daya tarik di pecinta batik, karena di sini mereka tidak hanya bisa membeli tapi juga dapat melihat langsung prosesnya," ujar Cut Rezky.

Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 20/D.I Lanud SIM Septi Yoyon yang telah menyambangi rumah Batik Malaka yang merupakan bagian dari bentuk dukungan untuk pengembangan perajin di Aceh Besar.

Ketua PIA Ardhya Garini Septi Yoyon mengatakan, Rumah Malaka batik tidak hanya menjual hasil batiknya, tetapi di sini masyarakat juga dapat melihat langsung proses pembuatan dimulai dari desain, pembatikan, pewarnaan dan lainnya.

“Disini masyarakat atau pecinta-pecinta batik dapat menyaksikan langsung proses pembuatan batik hingga jadi,” katanya. 

Menurut Septi, keberadaan Rumah Malaka Batik bisa menjadi upaya untuk mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat melalui pengembangan batik. 

"Dengan adanya rumah batik, kita harapkan kedepannya batik khas Aceh Besar ini bisa lebih dikenal secara luas. Sehingga, mampu meningkatkan perekonomian para pelaku UMKM," sebutnya.[MN]

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...