Bandar Publishing Terbitkan Buku Quran Bahasa Gayo

Waktu Baca 5 Menit

Bandar Publishing Terbitkan Buku Quran Bahasa GayoFoto: for READERS.ID
Bandar Publishing meluncurkan sekaligus dua karya Dr Johansyah, buku "Quran Terjemahan Bahasa Gayo" dan "Syaer Tafsir Gayo", Senin (22/72024), di A & R Coffee Lamgugob, Banda Aceh.

BANDA ACEH, READERS - Penerbit Bandar Publishing Banda Aceh meluncurkan sekaligus dua karya Dr Johansyah, buku "Quran Terjemahan Bahasa Gayo" dan "Syaer Tafsir Gayo", Senin (22/72024) sore di A & R Coffee Lamgugob, Banda Aceh.

Peluncuran Buku Quran Terjemahan Gayo dan buku Syaer Tafsir Gayoi ini dihadiri Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan. Ia didampingi Prof Alyasa' Abubakar (Rektor UIN Ar-Raniry 2000-2001) dan Prof Abdi A Wahab (Rektor USK 2002-2006) yang memberikan sambutan dan pengantar pada kegiatan tersebut.

"Kami memberi apresiasi kepada Dr Johansyah yang telah menulis karya besar menerjemahkan Alquran dalam Bahasa Gayo. Semoga menjadi motivasi bagi warga Aceh Tengah lainnya untuk terus memperkuat literasi lokal dan memperkaya khazanah adat istiadat Gayo," ujar Mirzuan yang hadir memenuhi undangan Bandar Publishing.

Prof Alyasa' Abubakar menilai karya besar yang dilakukan Dr Johansyah, seorang pegawai Baitul Mal Aceh Tengah itu, merupakan karya monumental.

"Ini karya ilmiah monumental yang ditulis Dr Johansyah. Menerjemahkan Al-Quran dalam bahasa Gayo memerlukan kesungguhan, tidak mudah, perlu ketekunan menyelesaikan karya ini," ujarnya.

Alyasa' menambahkan, ia merasa bangga masih ada intelektual Gayo yang terus mengisi dan memperkaya intelektualitas di Gayo. Apalagi Johansyah melakukanya secara pribadi dan mandiri. Beberapa catatan kritis terhadap karya ini juga disampaikannya. 

Menurut Alyasa' apapun alasannya, karya monumental Johansyah ini perlu dibaca dan mendapat tempat istimewa dalam ruang akademik dan masyarakat Gayo.

Dia juga menegaskan, Buku Quran Terjemahan Gayo karya Johansyah ini menambah satu lagi terjemahan al-Quran dalam bahasa Gayo yang sebelumnya telah diselesaikan oleh IAIN Takengon atas mandat dan dukungan finansial penuh dari Kementerian Agama di Jakarta yang memiliki misi menerjemahkan al-Quran ke dalam bahasa lokal di Indonesia.

"Masyarakat Gayo harus berbangga dan bersuka cita karena Johansyah mengerjakannya atas inisiatif pribadi tanpa dukungan dari siapa pun. Komitmen seperti ini langka sekali saat ini," imbuhnya.

Prof Abdi A Wahab, mantan Ketua Majelis Pendidikan Aceh dan Mantan Rektor USK menambahkan, "Saya tidak bisa membayangkan dedikasi dan komitmen penulis menerjemahkan al-Quran ini sejak tahun 2021, lebih awal dari keterlibatan IAIN Takengon dalam projek nasional menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa daerah." 

Sekarang ini, katanya, banyak sekali muslim belum pernah khatam membaca Quran. Sementara Johansyah bahkan menerjemahkannya, mengecek pekerjaannya berulang kali sendiri.

"Saya pribadi salut kepada beliau. Ini harus kita dukung dan apreasiasi," ujar Prof Abdi A Wahab.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bandar Publishing, Mukhlisuddin Ilyas, ikut berbagi cerita membiayai penerbitan al-Quran berbahasa Gayo ini. 

"Literasi lokal perlu mendapat tempat di tengah surplus literasi global. Kita akan terus memberi dukungan penerbitan untuk karya-karya terbaik dari putra Aceh," ujarnya.

Dia mengatakan, kerja keras Dr Johansyah dalam menulis Terjemahan Al-Quran Bahasa Gayo dan buku Syaer Tafsir Gayo perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kolaborasi adalah kunci dalam memperkuat literasi Aceh, ujarnya.

Namun perlu diketahui, kata Mukhlisuddin, buku terjemahan Quran dalam bahasa Gayo ini belum dilengkapi dengan bahasa Arab. Masih terjemahan latin dan bahasa Gayo.

"Bandar Publishing sedang dalam proses persiapan izin ke Kementerian Agama RI oleh untuk pencantuman bahasa arab dalam buku terjemahan Al-Quran berbahasa Gayo ini," ucapnya.

Peluncuran buku ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh-tokoh Gayo seperti Prof Yahya Kobat, Prof Sofyan, Prof Mohd Din. Kemudian para intelektual seperti Dr Sulaiman Tripa, Dr Muhibuddin Hanafiah, Dr Fuad Mardatillah UY Tiba, Arif RUMAN, Sayuti M Nur, Lukman Emha, Dr Sarina Aini PhD Ahli Tafsir dan Ushul Fiqh, Dr Sahdansyah Putra Jaya dari Kejaksaan Tinggi Aceh, Dr Marah Halim dari BPSDM, hingga Senator Fadhil Rahmi.[]

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...