BKPRMI Dukung Disdik Lakukan Penguatan Syariat Islam di Sekolah

Waktu Baca 4 Menit

BKPRMI Dukung Disdik Lakukan Penguatan Syariat Islam di Sekolah
Kadisdik Aceh, Alhudri. [Dok. Ist]

Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Aceh, Mulia Rahman, mengapresiasi  sikap dan keseriusan Kepala Dinas Pendidika Aceh dalam menanamkan pendidikan Islami bagi siswa di sekolah. 

Mulia menuturkan, saat ini kasus-kasus memilukan sering terjadi, mulai pergaulan bebas yang berujung pada skandal seks, trand game, judi online, serta juga narkotika di kalangan anak SD sederajat sampai menengah ke atas.

"Hal ini muaranya semua disebabkan oleh bebasnya menggunakan teknologi tanpa adanya bimbingan," kata Mulia dalam keterangan tertulis, Kamis (8/4/2021).

Menurut Mulia, trend bebas akses teknologi mulai terasa meningkat dikalangan generasi remaja sejak pandemi COVID-19, di mana semua kegiatan dimanjakan dengan bekerja dari rumah, sehingga harus menggunakan teknologi.

Mirisnya lagi, kata Mulia, di masa awal-awal pandemi banyak generasi remaja yang meramaikan warung kopi guna akses teknologi yang di dalamnya mereka bebas akses tanpa bimbingan. Bahkan, saat belajar daring sering muncul iklan-iklan yang berbau negatif.

"Namun anak-anak karena tidak paham tontonan negatif maka dari satu tontonan ke tontonan lain membuat si anak biasa dan akhirnya ketagihan dengan hal-hal negatif," ujarnya.

Mulia menilai kondisi yang terjadi dewasa ini terhadap generasi Aceh adalah tanggung jawab semua elemen, mulai pemerintah selaku otoritas kebijakan negara, orang tua, hingga masyarakat selaku elemen yang harus menjadi pengawas, pemantau dan pengingat generasi remaja.

"Jika melihat hal-hal negatif (pageu gampong), serta orang tua sebagai orang pertama yang harus bertanggungjawab terhadap anak," Sebut Mulia.

Mulia mengatakan, masalah pendidikan Islami bagi remaja Aceh harus dipikirkan dengan serius dan komprehensif. Sekolah selaku lembaga pendidikan formal melalui para guru harus menjadi cerminan dalam pelaksanaan syariat Islam dan budaya Islami di sekolah. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat.

Menurutnya, peran guru di sekolah bisa mengarahkan para siswa agar aktif di masjid, baik untuk shalat berjamaah, mengaji, hingga menjadi pengurus remaja masjid. hal-hal seperti inilah yang akan membuat ruh dari pendidikan Islami terbentuk di generasi remaja Aceh.

Mulia menyebutkan jika hal tersebut tidak lakukan, maka yang akan terjadi adalah kehancuran bagi generasi penerus. Hal itu terbukti jika dilihat kondisi saat ini, di mana anak-anak remaja sudah sangat minim yang ambil bagian dari kegiatan-kegiatan Islami dan sosial dikampungnya.

"Seolah-olah seperti tidak ada lagi regenerasi muda Aceh masa depan," ungkapnya

Dengan demikian, kata Mulia, BKPRMI Aceh siap mendukung dan bekerjasama dengan Disdik Aceh dalam kegiatan preventif menyelamatkan generasi muda di seluruh Aceh.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...