DSI Aceh:  Gedung BMCC Diperuntukan Khusus untuk MTQ Aceh

Menurut Muhibuthibri, gedung BMCC itu memang khusus diperuntukan untuk gedung MTQ Aceh yang kali ini dilangsungkan di Bener Meriah pada 18-22 Juni 2022 mendatang. 

Author

Waktu Baca 9 Menit

DSI Aceh:  Gedung BMCC Diperuntukan Khusus untuk MTQ AcehIst.
Bupati Bener Meriah saat mengunjungi Gedung Bener Meriah Convention Center (BMCC) di Desa Wono Sobo Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah.

BANDA ACEH, READERS - Gedung Bener Meriah Convention Center (BMCC) sebagai arena MTQ Aceh ke-35 yang berlangsung pada Juni mendatang, akhir-akhir ini dibanjiri komentar dan polemik hingga mencuat ke permukaan publik khususnya di Aceh.

Pasalnya, gedung satu itu banyak disoroti media dari berbagai sisi terutama dari segi plot anggaran yang mencapai 41 miliar. Namun berdasarkan hasil serta tenggat waktu penyelesaian, pembangunan gedung satu ini mangkrak atau tidak kunjung selesai. Pada awalnya Pemerintah Aceh menargetkan bangunan tersebut akan selesai pada tahun 2021 lalu untuk pemanfaatan arena utama MTQ Aceh. Namun hingga kini, bangunan yang berada di Desa Wonosobo Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Kopi itu belum kunjung tuntas.

Belum lagi selesai sorotan terkait anggaran, kini sasaran tertuju kepada Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Dr. EMK Alidar, S.Ag, M.Hum. Alidar disoroti karena telah memberi pernyataan kepada publik bahwa pembangunan gedung BMCC di Bener Meriah itu bukan untuk pelaksanaan MTQ Aceh ke-XXXV (35), seperti yang diberitakan AJNN.

Apa yang disampaikan Alidar tampak juga disoroti oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat di Bener Meriah yakni LSM Pukes angkat bicara. Koordinator LSM Pukes, Drs. S. Zetha menyayangkan sikap Kepala DSI Aceh EMK Alidar atas pernyataannya yang diberitakan AJNN. Dikutip dari Analisisnews.com, Zetha mengaku kecewa atas apa yang disampaikan Kadis DSI Aceh tersebut.

“Kami sangat kecewa atas pernyataan Kadis DSI Aceh tersebut yang mengatakan bahwa dibangunnya BMCC bukan untuk tempat penyelenggaraan MTQ Aceh ke- 35,” kata Koordinator LSM Pukes Bener Meriah Drs. Swandris Zetha, Senin (30/5/2022).

Zetha pun mempertegas bahwa pada saat peletakan batu pertama BMCC oleh Gubernur Aceh sudah jelas dinyatakan gedung tersebut di bangun untuk peruntukan perhelatan MTQ Aceh ke -35.

“Kenapa setelah ditetapkannya rekanan baru untuk meneruskan penyelesaian pembangunan BMCC itu tidak segera langsung dikerjakan, sehingga agenda waktu pelaksanaan MTQ dapat dilakukan tepat waktu,” kata Zetha.

“Untuk itu kami minta penjelasan Kadis DSI Aceh mengenai pernyataannya tersebut, agar tidak menimbulkan polemik dan masalah ini menjadi jelas dan terang benderang,” pinta S. Zetha.

Pernyataan Sekretaris DSI Aceh

Menanggapi informasi diatas, Kepala Dinas Syariat Islam EMK Alidar melalui Sekretaris DSI Aceh, Muhibuthibri, S.Ag memberikan pernyataan. 

Menurut Muhibuthibri, gedung BMCC itu memang khusus diperuntukan untuk gedung MTQ Aceh yang kali ini dilangsungkan di Bener Meriah pada 18-22 Juni 2022 mendatang. 

Terkait BMCC tidak digunakan untuk MTQ, Muhibuthibri menyampaikan ada kesalahpahaman dari pemberitaan tersebut. Dari itu melalui media ini meluruskan apa yang disampaikan Kepala DSI Aceh, Alidar melalui Muhibuthibri.

Muhibuthibri juga mengatakan dan telah mengkonfirmasi langsung kepada kadis DSI Alidar mengenai perihal itu pernyataannya tersebut seperti yang diberitakan AJNN sebelumnya.

"Gedung BMCC itu memang dibangun untuk gedung MTQ Aceh ke-35 yang diselenggarakan di Kabupaten Bener Meriah," kata Muhibbuthabry saat dikonfirmasi melalui telepon seluler pada Selasa (31/5/2022).

Walaupun demikian, kata Muhibuthibri, selesai gedung tersebut digunakan untuk pelaksanaan MTQ Aceh selanjutnya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah atau Pemkab Bener Meriah untuk keperluan lain sesuai kebutuhan Pemkab setempat.

Jadi Alidar menyebut, apa yang diberitakan AJNN terkait dimanfaatkan gedung tersebut sebagai kebutuhan lain itu sesuai arahan Pemerintah Provinsi namun usai kegiatan MTQ telah selesai dilaksanakan. Muhibuthibri menegaskan bahwa gedung BMCC itu diperuntukan untuk event MTQ Aceh.

“Jadi gedung itu ada karena adanya MTQ,” timpalnya.

Lebih lanjut ia menegaskan, setiap penyelenggaran MTQ Aceh yang berlangsung di Kabupaten/kota di Aceh memang selalu ada support atau dukungan dalam bentuk pembangunan gedung.

“Setiap kabupaten/kota yang menyelenggarakan MTQ, itu memang selalu ada semacam support atau dukungan dari pemerintah Aceh. Jadi seperti Pidie kemarin itu ada juga dibangun tempat MTQ," jelasnya.

"Di mana-mana itu ada support dari pemerintah provinsi, termasuk lah di Bener Meriah itu di support dengan membangun sebuah gedung yang kebetulan diusulkan pemerintah Bener Meriah berupa Gedung BMCC ini,” ujar Muhibuthibri. 

Kemudian Muhibuthibri juga menyampaikan bahwa pembangunan gedung BMCC akan kembali dirampungkan walaupun MTQ sudah selesai dilaksanakan. Pada tahun ini, sebanyak 9,4 miliar kembali dianggarkan untuk merampungkan bangunan tersebut. Hal itu bertujuan untuk mengorganisir bangunan tersebut sebagai sumber PAD Bener Meriah. Dalam hal ini, Pemkab Bener Meriah akan mengalihkan bangunan itu sebagai penginapan.

Menanggapi hal itu pula, Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Bener Meriah Taslim membenarkan bahwa usai gedung BMCC digunakan (baik selesai dibangun walaupun pelaksanaan MTQ Aceh) selanjutnya akan dijadikan sebagai gedung yang dapat menambah PAD.

“Usai Pelaksanaan MTQ, rencananya gedung kita jadikan penginapan,” demikian pernyataan Taslim yang dihimpun media ini beberapa waktu lalu.

Persiapan MTQ

Pun demikian, MTQ Aceh yang akan berlangsung di Bener Meriah hanya menghitung jari. Pihak pemerintah provinsi juga sedang tengah mempersiapkan segala sesuatu menghadapi MTQ di Bener Meriah itu, termasuk tuan rumah.

Menurut Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Bener Meriah, Taslim mengungkapkan kesiapan dan kematangan persiapan menghadapi MTQ Ke-35 itu. Menurutnya sejauh ini pihaknya telah melaksanakan persiapan cukup sudah matang meskipun sebagian sedang berjalan.

“Untuk persiapan memang sudah betul-betul kita siapkan dan kita laksanakan pada 18 sampai 25 Juni 2022 nanti. Dan segala sesuatunya sudah dipersiapkan termasuk untuk rumah kafilah, 10 arena, dan rundown acara juga sudah jalan,” kata Taslim.

Selain persiapan itu, persiapan pembukaan seperti tarian massal juga sedang terus dilakukan persiapan matang, kemudian aubade, defile dan sebagainya.

“Untuk kendala Alhamdulillah tidak ada, seiring berjalannya waktu, semoga tidak lagi ada kendala apapun,” pinta Taslim.

Kendatipun demikian, untuk cuaca memang menjadi hal yang dikhawatirkan, namun pihaknya menyebut berdasarkan informasi BMKG pada Juni mendatang cuaca akan mulai membaik kembali.

Kemudian, untuk pembukaan, Taslim menyebutkan akan diundang seluruh Forkopimda Provinsi Aceh, “sementara untuk pembukaan MTQ akan dibuka oleh Gubernur Aceh,” pungkas Taslim.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...