Ek-LMND Banda Aceh Sebut Pulo Aceh Butuh Perhatian Pemerintah
“Pemerintah harus mampu memajukan Pulo Aceh tersebut dalam bentuk apapun, jangan sampai tertinggal terlalu jauh dengan kecamatan lain dalam wilayah Aceh Besar dan jika Pemkab Aceh Besar mampu mengurus pulau Aceh itu sangat banyak PAD yang akan masuk ke kas Kabupaten Aceh Besar,” tutup Dedi.

BANDA ACEH, READERS – Eksekutif kota - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (Ek-LMND) Banda Aceh melakukan kunjungan ke Pulo Aceh, Aceh Besar selama tiga hari dalam rangka "jak saweu pulo" sekaligus melaksanakan Diksar kader Ek-LMND Banda Aceh. Senin (7/11/2022).
Kunjungan "jak saweu pulo" ini diikuti oleh sebanyak 43 orang yang berlangsung sejak perjalanan Sabtu (5/11/2022) lalu.
Bersamaan dengan diksar kader EK LMND Banda Aceh tersebut, juga dilangsungkan beragam kegiatan seperti camping ground, pembersihan pantai, hibah Al-Qur'an dan Iqra', serta pengajian dengan anak-anak TPA Gampong Gugop.
Kemudian nonton bersama guna untuk memotivasi anak-anak Pulo Aceh lewat sebuah film yang diangkat, serta mengunjungi beberapa tempat yang bisa dijadikan destinasi wisata di Polo Aceh seperti keindahan pantainya dan mercusuar Willems Torems.
Dalam berlangsungnya kegiatan tersebut turut dihadirkan ners rody serta tim sebagai pengisi motivator untuk para kader dan anak-anak di Pulo Aceh.
Terkait Polo Aceh ini Ek-LMND Kota Banda Aceh menilai bahwa wilayah Pulo Aceh jauh dari perhatian Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dikarenakan pulaunya sangat lah jauh dengan pusat kota.
“Wilayah Pulo Aceh terpencil yang masuk ke Kabupaten Aceh Besar akan tetapi sangat luput dari perhatian pemerintah Aceh Besar,” kata Koordinator Ek-LMND Banda Aceh, Dedi Saputra dalam keterangan tertulis yang diterima di Banda Aceh, Selasa (8/11/2022).
Menurut Dedi, selama beberapa hari di Pulo Aceh, pihaknya melihat bagaimana kehidupan masyarakat di sana bahkan masih banyak hal yang di butuhkan oleh masyarakat setempat.
Ia memberi contoh seperti Dermaga pemberhentian transportasi (boat) yang belum menentu, dan tidak tersedianya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan masih banyak lagi. Dari itu pihaknya mendorong Pemkab Aceh Besar untuk menindaklanjuti wilayah tersebut.
Melihat data badan Statistik Aceh Besar 2022, Kecamatan Pulo Aceh berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia disebelah utara, Kecamatan Samudera Indonesia di sebelah selatan, Samudera Indonesia di sebelah barat, dan Selat Malaka di sebelah timur.
“Kecamatan Pulo Aceh merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Besar yang mempunyai luas sekitar 90,56 Km2, memiliki 3 mukim dan 17 Gampong dengan 4.463 jiwa penduduk dan Kecamatan Pulo Aceh berada di area pesisir,” sebutnya.
Melihat fakta di lapangan, lanjutnya, kondisi di sana sangat tidaklah baik-baik saja dalam beberapa sektor seperti ekonomi, pendidikan dalam hal ini Kondisi ruangan kelas di Sekolah Umum dan Swasta di Kecamatan Pulo Aceh Tahun 2022.
Berdasarkan Kondisi Ruangan Kelas terdapat 42 kelas dalam kondisi baik sedangkan 98 kelas dalam kondisi rusak/rusak berat di Kecamatan Pulo Aceh Tahun 2022, kemudian dalam hal kesehatan Sarana Kesehatan dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan Pulo Aceh.
Di Pulo Aceh terdapat tiga puskesmas, tujuh poskesdes/polindes, dan 17 posyandu. Adapun tenaga Kesehatan didalamnya yaitu 5 orang dokter umum, 14 perawat, 1 orang farmasi, 2 orang kesehatan lingkungan, dan 2 orang ahli gizi.
“Pemerintah harus mampu memajukan Pulo Aceh tersebut dalam bentuk apapun, jangan sampai tertinggal terlalu jauh dengan kecamatan lain dalam wilayah Aceh Besar dan jika Pemkab Aceh Besar mampu mengurus pulau Aceh itu sangat banyak PAD yang akan masuk ke kas Kabupaten Aceh Besar,” tutup Dedi.
Komentar