Eks Teroris Jalin: Paham Radikalisme Masih Berkembang di Aceh

Eks teroris yang pernah terlibat dalam pelatihan terorisme di Jalin, Jantho, Aceh Besar, menyebutkan saat ini paham radikalisme masih berkembang di tengah-tengah masyarakat Aceh. Bahkan, penyebarannya bisa melalui media sosial.
"Selama ini ideologi ini kan masih berkembang, di media sosial banyak, terus orang-orangnya juga bisa bergerak bebas menyebarkan ideologi ini," kata Yudi Zulfahri yang kini menjabat sebagai Direktur Yayasan Perdamaian Jalin, Senin (5/4/2021).
Menurut Yudi, selama ideologi radikalisme masih ada di tengah kehidupan masyarakat, maka kelompok radikalisme juga bisa dipastikan akan terus muncul.
Yudi menilai, sejauh ini kelompok radikalisme di Aceh memang masih berkembang, tetapi mereka bukan bagian yang pernah terlibat dalam kasus Jalin. Sebab, di luar Jalin paham radikalisme juga berkembang.
"Kalau hubungan person kemungkinan ada, tapi mereka tidak terlibat dalam kasus Jalin, karena jaringan ini ada di Aceh, di luar Jalin itu jaringan ini berkembang. Saya tidak bisa bilang dulu terorisme ya kalau belum ada kasus. Tapi jaringan radikalisme ini di Aceh berkembang," jelas Yudi.
"Jadi ngak mengherankan kalau ada terjadinya penangkapan, saya secara pribadi enggak kaget dan heran," tambahnya.
Sementara itu, menurut Yudi, penangkalan pemahaman radikalisme itu tidak bisa sebatas sosialisasi melalui media saja, tidak bisa hanya sebatas berbicara lewat perantara media bahwa radikalisme itu berbahaya. Tetapi harus dengan melakukan diskusi langsung.
"Dia kalau pencegahan ini harus di seminar-seminar, melalui diskusi-diskusi gitu. Jadi dijelaskan di mana bahayanya. Jadi saya melihat kegiatan seperti itu masih kurang," tuturnya.
Yudi menambahkan, paham radikalisme di masa sekarang ini sudah jauh berbeda dengan paham radikalisme yang dulu. Di mana sekarang itu sudah banyak muncul pemain-pemain baru, sedangkan orang-orang lama sudah banyak meninggalkan hal tersebut.
"Sekarang ini justru banyak orang-orang baru, orang yang tidak pernah dikenal, orang-orang yang tidak pernah terdeteksi sebelumnya tapi ideologi itu sudah masuk. Mereka bisa beraksi sendiri tanpa diperintah," pungkas Yudi.
Komentar