Gubernur Nova Ajak Masyarakat Aceh di Surabaya Jaga Kearifan Leluhur

“Meski berada di perantauan, mari sama-sama kita jaga kearifan leluhur kita, agar selalu menjadi lestari hingga akhir masa nanti. Insya Allah,” kata Gubernur Aceh Dibantu Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal SSTP MSi saat memberi sambutan pada acara Halal Bihalal KTR Surabaya, di Surabaya, Minggu (29/5/2022).

Author

Waktu Baca 8 Menit

Gubernur Nova Ajak Masyarakat Aceh di Surabaya Jaga Kearifan LeluhurHumas Aceh
Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT., saat memberikan sambutan pada acara Halal Bihalal KTR Surabaya, di Surabaya, Minggu, (29/5/2022).

SURABAYA, READERS – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah MT mengajak semua masyarakat Aceh yang tergabung dalam Kekeluargaan Tanah Rencong (KTR) Surabaya agar saling menjaga kearifan leluhur Aceh di tanah perantauan.

“Meski berada di perantauan, mari sama-sama kita jaga kearifan leluhur kita, agar selalu menjadi lestari hingga akhir masa nanti. Insya Allah,” kata Gubernur Aceh dibantu Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal SSTP MSi saat memberi sambutan pada acara Halal Bihalal KTR Surabaya, di Surabaya, Minggu (29/5/2022).

Nova menyebutkan, sebagaimana ajaran Nabi Muhammad Saw, bahwa silaturrahim akan memanjangkan usia dan meluaskan rezeki. Menurut Nova hal tersebut sangat sesuai dengan fitrah dasar manusia.

“Untuk mengamalkan ajaran Nabi inilah, kita kini berkumpul di sini. Pesan saya, manfaatkan kesempatan yang sangat baik ini untuk meluaskan rezeki, dengan cara memperkuat jaringan pertemanan dan persaudaraan. Perpanjang usia kita, dengan saling bertukar kabar bahagia,” ujar Nova.

Kemudian, Gubernur juga meminta agar mereka mendidik anak-anak akan manfaat dan pentingnya silaturrahim, juga mewariskan adat istiadat serta budaya luhur kepada generasi penerus.

“Kita mengharapkan anak-anak dan cucu kita, para generasi muda yang tentunya lebih banyak memuji dengan budaya selain dari leluhur kita, mereka tidak akan lupa dengan entitas, bahasa serta budaya leluhur mereka di Aceh,” kata Nova.

Nova mengatakan, begitu penting disemarakkan apalagi sudah dua tahun berturut-turut tidak ada tradisi yang telah seribu tahun usianya, akibat silaturahmi pandemi Covid 19, yaitu merayakan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri pun, dua kali berturut-turut lebih dianjurkan untuk menunaikannya di rumah saja.

“Selain untuk berbagi bahagia, mensyukuri nikmat kemerdekaan dan kembalinya jiwa kita ke keadaan suci, kita berkumpul untuk berkumpul untuk meningkatkan tali silaturrahim antar saudara sekampung halaman. Mari kita rajut kebersamaan, kita rawat silaturahmi,” kata Nova.

Dengan penuh rasa syukur, lanjut Nova, kebahagiaan tak terhingga bahwasanya acara silaturrahim ini dapat terlaksana dalam suasana damai. Baik di sini di tempat berkumpul tersebut, maupun di tanah leluhur nun jauh di ujung Sumatera, di Tanah Rencong.

“Dalam suasana dan semangat perdamaian ini, peran para perantau menjadi semakin penting. Tanpa kita sadari, sesungguhnya kita ini adalah diplomat dan duta besar. Di perantauan ini, kita mewakili budaya, adab, tata cara dan adat istiadat tanah kelahiran. Kitalah cerminan dari karakter bangsa,” kata Nova.

Para perantau Aceh di Surabaya diharapkan dapat menjadi duta yang baik, agar bangsa lain di Surabaya dan sekitarnya mengenal keluhuran budaya dan adat istiadat Aceh.

“Di hari baik bulan baik ini, mari kita sama-sama menyetel ulang tekad untuk menjaga kebersihan hati dan pikiran. Perdamaian yang kita cicipi sekarang bukan sesuatu yang didapat secara gratis, juga bukan sesuatu yang dapat berlangsung begitu saja tanpa pemeliharaan. Agar berlangsung abadi, katanya perdamaian ini harus kita pelihara,”.

Pada era 4.0 kata Nova, dan bangkitnya AI atau Artificial Intelligence, kebersihan pikiran adalah senjata ampuh untuk menyaring informasi. Karena, dewasa ini, setiap orang adalah konsumen sekaligus produsen informasi.

“Siapa saja dapat membuat berita, yang kemudian dapat disebarkan ke tengah masyarakat melalui media sosial. Fenomena ini dapat melahirkan disinformasi, yang akan lahir pada perpecahan. Kebebasan kita mencari dan memperoleh informasi harus disertai kesadaran dan tanggung jawab,” jelasnya.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk memiliki literasi informasi yang tinggi, dengan harus dapat menyaring dan membedakan, mana informasi yang benar, serta mana yang hoax, sesat dan menyesatkan.

“Tanpa kemampuan berliterasi informasi, maka kita akan sangat mudah termakan hoax, yang dapat mendorong kita kembali ke keadaan tanpa keadaan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum KTR Surabaya terpilih periode 2022-2025, Amiruddin Pasee mengatakan, sejak berdirinya KTR pada tahun 1956 misi dan tujuan lain adalah mempererat persaudaraan, terjalinnya silaturahmi, serta saling mengunjungi.

“Misi kita sekarang sama, karena kita sudah diwarisi dari dulu oleh tokoh-tokoh kita, jadi tetap kita jalankan kebersamaan dalam segala hal, tanpa membedakan kasta. Karena kita masyarakat yang ada di provinsi Aceh dan di Jawa Timur,” kata Amiruddin Disamping Sekretaris Umum (Sekum), Ruri Sonata.

Amiruddin mengatakan, seharusnya pelantikan ketua baru KTR seyogianya dilakukan pada tahun 2020, namun kegiatan itu terkendala dengan adanya pandemi Covid-19.

“Pun demikian, kita tetap melanjutkan estafet kepemimpinan ini dengan melakukan musyawarah dan akhirnya pemilihan ketua baru dilakukan secara aklamasi dengan membentuk tim formatur,” ujarnya.

Terakhir, Amiruddin mengucapkan terima kasih kepada ketua terdahulu, Ir Busra A. Rani yang telah memberikan dedikasi kepada KTR dua periode berturut-turut, yakni dari 2015 hingga 2022.

“Selain itu, secara khusus kami juga sampaikan terima kasih kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah karena telah menganggarkan dana untuk pembangunan asrama mahasiswa Aceh di Surabaya,” ujarnya.

Menurut dia, baru di masa Gubernur Nova Iriansyah pula asrama Aceh di Surabaya bahkan dianggarkan untuk perbaikan.

Hadir dalam kegiatan Ketua dewan Penasehat KTR Dr H Meulila Osman MIP, Anggota Penasehat, Zahirsyah, dan Anggota Penasehat Hamdani Bantasyam.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...