Jaga Koordinasi dengan Ulama, Pemerintah Aceh Andalkan Penghubung

Peran Rais’am (pimpinan) dayah perbatasan di Aceh mendapat apresiasi dari Pemerintah Aceh. Sekda Aceh, Taqwallah mengatakan, dayah-dayah di kawasan perbatasan Aceh telah mewarnai dunia pendidikan Islam dan mampu melahirkan santri-santri yang berprestasi hingga kancah internasional.
“Kami bangga dengan hadirnya dayah di perbatasan. Di tangan bapak lah penyelamat kader Islam,” ujarnya di sela-sela menyimak pemaparan lembar kerja para pimpinan dayah terkait aktivitas dayah perbatasan di Aceh, Rabu (31/3/2021) di ruang rapat Sekda Aceh.
Selain mendengarkan paparan Rais’am, pada kesempatan tersebut Taqwallah juga mendengarkan paparan lembar kerja tiga kandidat calon Liaison Officer (LO) Pemerintah Aceh dengan jajaran ulama.
Adapun LO ini nantinya akan bertugas untuk menjadi fasilitator atau penghubung antara umara dan ulama. “Terutama dalam kaitan untuk mencegah terjadinya konflik,” kata Taqwallah.
Mereka bakal menghubungkan kedua belah pihak untuk berkoordinasi segala permasalahan yang dihadapi. Sekaligus juga memastikan segala informasi tersampaikan dengan baik.
“Anda hadir untuk cegah masalah, jadi kita akan lihat yang terbaik untuk menjadi mediator ulama dan umara,” ujarnya.
Setidaknya ada lima dayah yang memaparkan laporan kerja, di antaranya adalah Dayah Hafidz Qur’an MUQ Pagar Air di Kabupaten Aceh Besar.
Sementara empat sisanya merupakan dayah perbatasan yaitu, Dayah Minhajussalama dari Kota Subulussalam, Manarul Islam Kabupaten Aceh Tamiang, Darul Amin Kabupaten Aceh Tenggara, dan Safinatussalamah Kabupaten Aceh Singkil.(ril)
Komentar