Kadisdik Aceh Tinjau Sekolah di Pedalaman Aceh Tamiang

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Alhudri meninjau kondisi pendidikan di sejumlah sekolah pedalaman Aceh Tamiang, pada Jumat (8/10/2021).
Kunjungan tersebut bertujuan guna memastikan pemerataan mutu pendidikan di seluruh Aceh, sehingga lulusan SMA, SMK dan SLB mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Dalam kunjungannya, Alhudri mengajak semua pihak agar memiliki tekad yang sama untuk memajukan pendidikan.
"Targetnya, para lulusan sekolah yang diterima di perguruan tinggi terus meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun," kata Alhudri dalam keterangan tertulis, pada Jumat (8/10/2021).
Saat ini, Aceh sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah dan ia berharap kegiatan tersebut dapat terus berjalan. Oleh karena itu, Alhudri mengingatkan, penerapan protokol kesehatan harus terus diterapkan dan jangan diabaikan, sebab pandemi Covid 19 masih mewabah.
Selain itu, diperlukan upaya pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19, yakni dengan penerapan protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi bagi guru dan siswa.
"Alhamdulillah, sudah mulai terlihat hasil dari ikhtiar vaksinasi yang kita lakukan, saat ini jumlah orang yang terpapar virus Covid-19 mulai menurun di Aceh. Hal itu dapat dilihat dari data yang dipaparkan tim Satgas Covid setiap harinya," ujar Alhudri.
Meninjau sekolah di pedalaman Aceh Tamiang, rombongan Dinas Pendidikan Aceh harus melawati jalanan berdebu dan bebatuan hingga menerobos jalan setapak di tengah perkebunan sawit serta menyeberangi sungai. Selain itu, rombongan juga menaiki perahu untuk menyeberangi sungai menuju sekolah.
Bersama jajarannya, adapun sekolah yang dikunjungi Alhudri, di antaranya SMA Negeri 1 Bandar Pusaka, SMA Negeri 1 Sekerak dan SMA Negeri 1 Tamiang Hulu. Salah satu sekolah yang paling jauh dikunjungi, yaitu SMA Negeri 1 Sekerak.
Secara pribadi, Alhudri mengapresiasi ketekunan dan kegigihan para guru serta tenaga kependidikan yang mengajar di SMA Negeri 1 Sekerak.
"Bapak dan Ibu gurunya sudah bersemangat. Adik-adik juga harus lebih semangat sekolahnya ya. Karena kita sudah memiliki fasilitas yang memadai disini. Di Pameu, Aceh Tengah, anak-anak harus belajar di Balai Desa untuk bisa bersekolah," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh berharap agar lulusan SMA Negeri 1 Sekerak untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai itu, para guru diminta untuk dapat mengembangkan inovasi dalam pembelajaran serta melakukan pembinaan guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Kami kesini untuk merasakan, apa yang telah dirasakan guru-guru kami yang mengajar di pelosok. Kita memiliki cita-cita yang sama untuk meningkatkan mutu pendidikan Aceh," ujarnya di hadapan para guru.
SMA Negeri 1 Sekerak memiliki tiga rombongan belajar dengan jumlah siswa 60 orang yang berasal dari tiga desa. Sekolah di pedalaman ini mengharuskan para siswa berjalan sekitar 5 hingga 10 kilometer untuk tiba dan mengikuti pembelajaran. Demikian juga para guru, setiap hari mereka harus menyeberangi motornya dengan rakit kayu.
"Jalan ini kalau hujan sering banjir dan berlumpur, jika musim panas jalannya berdebu. Kadang guru yang tinggal di seberang sungai tidak bisa lewat kalau hujan dan harus berhati-hati karena sangat licin," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Bachtiar yang ikut mendampingi.
Bachtiar mengapresiasi semangat dan perjuangan para guru di daerah terpencil dalam mengajar dan membimbing para siswa agar lulus ke Perguruan Tinggi dan diterima di Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja.
"Tentu tidak sama perjuangan antara guru yang berada di perkotaan dan daerah terpencil. Materi pembelajaran yang diajarkan juga harus disesuaikan dengan kemampuan siswanya," ungkapnya.
Meski demikian, Aceh Tamiang secara umum memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik. Hal tersebut terlihat dari jumlah lulusan yang berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) semakin meningkat setiap tahunnya.
"Ini semua berkat kerjasama yang baik antara para guru dengan kepala sekolah. Sedangkan Cabdin hanya mendorong penguatan program pendidikan melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk menuju Aceh Carong," ungkapnya.
Komentar