Melalui MBKM-Kedaireka, USK Laksanakan Inovasi Berbasis Inklusi Sosial di Geunara

BANDA ACEH, READERS — Atsiri Research Center (ARC)-Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala melaksanakan kuliah lapangan untuk 60 mahasiswa USK lintas prodi di Geunteut Nilam Aceh Raya (Geunara) Gampong Geunteut, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Selasa (6/9) kemarin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan oleh USK dengan nama MBKM USK Unggul.
Para mahasiswa USK ini mengambil MBKM di ARC kategori campuran, meliputi kuliah, magang, penelitian, kebijakan pemerintah, entrepreneurship dan KKN segingga bisa mengklaim konversi 20 SKS.
ARC-PUIPT Nilam USK tahun ini memperoleh grant dari Kedaireka Kemendikbud untuk mengembangkan program komersialisasi Serum Antiaging dengan komponen aktif minyak nilam hasil pengembangan teknologi molecular distillation.
Program dirancang from seed to seal, dari pembibitan, budi daya, penyulingan, purifikasi, formulasi, prototype, uji laboratorium, uji klinis, hingga pengemasan, branding dan marketing. Untuk uji klinis ARC akan bekerjasama dengan PT. Focustindo Cemerlang mememiliki pabrik produksi di kawasan Cileungsi Bogor.
Sebelumnya para mahasiswa sudah dibekali dengan berbagai perkuliahan di ARC dengan nara sumber pakar dari ARC-USK. Mulai dari teknik pembibitan hingga ekspor ke manca negara.
Juga pembekalan pengetahuan inklusi sosial dari Perpustakaan Universitas Syiah melalui instruktur inklusi sosial dan duta baca. Wawasan iklusi sosial akan memastikan keterlibatan masyarakat dari berbagai kalangan.
Di Geunara, mahasiswa yang didampingi oleh dosen pendamping Prof Nasrul AR, Koordinator Desa Wisata Nilam Friesca Erwan, dan Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pertanian Sofia, melakukan panen nilam bersama masyarakat, proses penyulingan daun menjadi minyak, juga akan melatih masyarakat untuk pembuatan produk turunan nilam seperti sabun, medicated oil dan parfum.
Hal ini merupakan bagian dari gerakan literasi tingkat lanjut bagi masyarakat, dimana pengetahuan bisa berdampak pada inovasi, kreativitas dan menghasilkan produk lokal yang berdaya saing global.
"Kami berharap mahasiswa mendapatkan pengalaman baru melalui kegiatan ini. Bisa melihat langsung bagaimana nilam di masyarakat, proses penyulingannya hingga menjadi minyak bilam yang siap di jual" ujar Prof. Nasrul.
"Mahasiswa dengan bekal ilmu yang mereka miliki juga berkesempatan melakukan inovasi terhadap produk masyarakat sehingga memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat pedesaan,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Desa Wisata/Inovasi Nilam ARC, Friesca Erwan menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa yang mengikuti rangkaian program MBKM di ARC.
"Mahasiswa sangat serius mengikuti MBKM di ARC. Sejak 2 bulan lalu, berbagai program telah mereka ikuti, dan memberikan sentuhan baru bagi wawasan dan skill mahasiswa" jelas Friesca
Ia menambahkan, hari ini para mahasiswa melihat langsung proses nilam di masyarakat. Jalan kaki ke lahan nilam masyarakat, menyuling bukan lagi hanya pada skala laboratorium, tapi pada skala yang sebenarnya, skala industri yang bernilai ekonomi
Untuk beberapa lama, mahasiswa akan melaksanakan KKN tematik nilam di Geunara. Berlanjut dengan kegiatan purifikasi secara molecular distillation, formulasi serum antiaging, branding, hingga launching produk yang direncanakan berlangsung bulan november 2022 di Cileungsi Bogor.
Komentar