Muslim di Prancis Keberatan dengan Penulis Michel Houellebecq atas Penyataan Islamophobia

PARIS, READERS - Muslim di Paris melalui pejabat Masjid Agung Paris mengajukan keberatan terhadap penulis Michel Houellebecq atas penyataan Islamophobia yang dikeluarkannya dalam sebuah artikel Front Populaire pada November. Jum'at (30/12/2022).
Keputusan itu diambil setelah "pembicaraan panjang" antara Houellebecq dan penulis lainnya, Michel Onfray, dipublikasi di majalah tersebut.
Dalam majalah itu Houellebecq menyebutkan bahwa orang-orang di Prancis "mempersenjatai diri mereka" dan bisa menyerang tempat-tempat Muslim ketika "seluruh wilayah berada di bawah kendali Islam."
"Orang-orang mempersenjatai diri mereka sendiri. Mereka memperoleh senapan dan mengikuti latihan menembak," kata Houellebecq.
"Saya rasa aksi perlawanan akan terjadi ketika seluruh wilayah jatuh ke dalam kendali Islam. Serangan dan penembakan bakal terjadi di masjid-masjid, kedai kopi yang banyak dikunjungi Muslim, yah, kebalikan dari Bataclan," ujarnya.
Bagi pejabat Masjid Agung Paris, pernyataan singkat tersebut tidak diterima bahkan dinilai luar biasa brutal.
"Mereka tidak berupaya menjelaskan debat publik apa pun, namun membangkitkan aksi dan retorika diskriminasi," katanya.
Kemudian dalam pernyataan tersebut, tertulis pula bahwa meski mengkritik agama diperbolehkan dalam masyarakat demokrasi, komentar-komentar dalam tulisan itu "menyerukan untuk menolak serta mengecualikan komponen Muslim secara keseluruhan."
"Dalam situasi ini, Masjid Agung Paris telah memutuskan untuk mengajukan keberatan ... terhadap pernyataan-pernyataan itu, yang dianggap sebagai aksi provokasi kebencian terhadap Muslim," katanya.
Komentar