Pentas Aceh Milenial Jadi Pemantik Semangat Pegiat Seni dan Industri Kreatif

Pentas Aceh Milenial tahun ini melibatkan delapan komunitas seni budaya dan delapan pelaku industri kreatif, serta dikunjungi lebih dari 1.000 orang dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Waktu Baca 6 Menit

Pentas Aceh Milenial Jadi Pemantik Semangat Pegiat Seni dan Industri KreatifDisbudpar Aceh/ Readers.ID
Penutupan Acara Pentas Aceh Milenial di Taman Budaya Aceh

BANDA ACEH - Pentas Aceh Milenial yang diselenggarakan sejak 12 Februari di Taman Budaya, Kota Banda Aceh, resmi berakhir Senin malam, 14 Februari 2022.

Beragam penampilan karya seni disambut antusias masyarakat, seperti di antaranya pertunjukan seni budaya, ngobrol inspirasi, podcast, milenial creator dan community expo, make up contest, lomba video distinasi, serta bazar kuliner dari talenta-talenta generasi milenial Aceh. Deretan kegiatan tersebut mampu menyedot perhatian masyarakat yang datang selama pelaksanaannya.

“Kegiatan Pentas Aceh Milenial selama tiga hari telah terlaksana dengan baik dan menghasilkan sebuah suguhan yang  memberikan nuansa hiburan kepada masyarakat dalam masa adaptasi,” ujar Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Teuku Hendra Faisal SE Msi, mewakili Kadisbudpar Aceh saat malam penutupan.

Suasana Penampil di Pentas Aceh Milenial

Hendra menyampaikan, Pentas Aceh Milenial tahun ini melibatkan delapan komunitas seni budaya dan delapan pelaku industri kreatif, serta dikunjungi lebih dari 1.000 orang dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.

“Selain itu, event ini juga memberikan manfaat secara langsung kepada teman-teman pelaku usaha,” jelasnya.

Karenanya, ia berharap event-event seperti ini menjadi pemantik semangat para pegiat seni untuk terus menghasilkan karya terbaik dan pemicu kreativitas bagi anak muda dalam menjaga dan melestarikan seni dan budaya Aceh.

Hendra menambahkan, Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh akan terus fokus menyelenggarakan kegiatan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat untuk kebangkitan industri pariwisata dan pemulihan ekonomi masyarakat. Ia juga mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi, dari awal persiapan hingga berakhirnya kegiatan malam ini.

Kepala Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin.

“Terima kasih kepada TNI, Polri dan Gugus Tugas Covid-19, karena anda lah kami bisa senyaman ini, acara berlangsung dengan baik, tertib, serta prokes kita taati dan patuhi,” pungkasnya. 

Dampak Pentas Aceh Milenial

Kegiatan Pentas Aceh Milenial tidak hanya memberikan hiburan bagi masyarakat, event yang pertama kali diselenggarakan di tahun 2022 ini juga memberikan dampak positif bagi partisipannya.

Salah seorangnya adalah Yuri. Pelaku usaha kuliner bernama ‘Island’ ini, mengaku event Pentas Aceh Milenial ini sangat membantu usahanya.

“Acara ini luar biasa, terima kasih Disbudpar Aceh telah menggelar kegiatan ini. Kita (pelaku UMKM) sangat senang, saya lihat antusias milenial mempromosi usaha kami di media sosial sangat luar biasa, apalagi di acara ini kita juga bisa berkolaborasi dengan teman-teman komunitas,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Jeni, dari komunitas Rumoh Aqsa. 

“Senang sekali kami diberikan kesempatan dan space (ruang) memperkenalkan komunitas kami di Pentas Aceh Milenial 2022. Terima kasih Disbudpar Aceh, panitia dan seluruh pendukung acara ini, acaranya keren dan berlangsung lancar dengan Prokes,” kata dia.

Ngobrol Inspirasi Salah Satu Acara Pentas Aceh Milenial

Ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas bagi generasi milenial dan diselenggarakan secara rutin.

“Harapan kami pastinya ingin diundang lagi di event-event Disbudpar Aceh selanjutnya dan pandemi ini cepat usai, agar pengunjung lebih ramai dan acaranya makin gereget lagi,” pintanya.

Pedagang Kecil Turut Meraup Untung

Sementara itu para pedagang kecil yang memiliki kios dan dagangan makanan disepanjang lokasi Taman Budaya Aceh, tempat diselenggarakannya Pentas Aceh Milenial, merasa mendapat imbas positif dari kegiatan ini.

Karno (51) pedagang kacang rebus dan kios minuman mineral juga mengaku mendapatkan dampak positif dari kegiatan ini. 

"Saya senang lah, Bang. Kalau acara begini banyak yang sambil masuk lokasi acara beli minuman mineral yang kami jual. Alhamdulilah ada saja rezeki jika suasana sudah mulai pulih. Dulu kan diawal 2020, sebotolpun susah dijual. Orang pada takut beli di kios-kios kayak kami punya. Sekarang udah mulai ramai", ucapnya dengan senyum sumringah.

Suasana Covid-19 sempat membuat usahanya terganggu. Untuk itu Karno mengaku tetap menjaga protokol kesehatan dalam kondisi seperti ini, agar pembeli juga percaya dengan apapun yang mau dia beli dari kios tempat ia berdagang.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...