Setahun Terakhir, Pengangguran di Aceh Berkurang 4 Ribu Orang

Waktu Baca 3 Menit

Setahun Terakhir, Pengangguran di Aceh Berkurang 4 Ribu OrangFoto: IST/sindonews.com
Menparekraf Sandiaga Uno saat berkunjung ke kedai kopi Solong Coffe Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Aceh, Rabu (20/10/2021).

BANDA ACEH, READERS - Angka pengangguran di Provinsi Aceh berkurang sebanyak 4.760 orang dalam setahun terakhir, yakni periode Februari 2023 - Februari 2024, sehingga saat ini pengangguran di Tanah Rancong menjadi 145 ribu orang.

“Terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.431 orang sepanjang periode Februari 2023 – Februari 2024,” kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswa Nasution di Banda Aceh, Senin (6/5/2024).

Ia menjelaskan penduduk usia kerja di Aceh per Februari 2024 sebanyak 4,05 juta orang, atau mengalami kenaikan sebanyak 61 ribu orang dibanding Februari 2023. Sebagai besar mereka merupakan angkatan kerja yaitu 2,60 juta dan 1,45 juta orang bukan angkatan kerja.

“Komposisi angkatan kerja pada Februari 2024, sebanyak 2,45 juta orang penduduk yang bekerja dan 145 ribu orang yang menganggur,” ujarnya.

Penurunan pengangguran selama selama setahun terakhir juga sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,56 persen pada Februari 2024, atau turun 0,19 persen dibanding Februari 2023 sebesar 5,74 persen.

Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Aceh menurun menjadi 64,15 persen pada Februari 2024 dibanding Februari 2023 yang mencapai 65,12 persen.

Kata dia, TPAK kelompok laki-laki jauh lebih besar daripada TPAK kelompok perempuan, yaitu kelompok laki-laki sebesar 81,33 persen dan perempuan 47,05 persen.

“Selama setahun terakhir, penurunan TPAK lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki,” ujarnya.

Ia menambahkan, sektor pertanian masih menjadi lapangan usaha yang paling besar menyerap tenaga kerja di Aceh, yakni sebesar 38,07 persen dan sektor perdagangan sebesar 16,19 persen. Namun belum menjadi lapangan usaha yang terbesar menyerap tenaga kerja dalam setahun terakhir.

“Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, seirama degan share sektor pertanian terhadap pertumbuhan (ekonomi) Aceh. Sektor pertanian ini menjadi solusi dalam penyerapan tenaga kerja di Aceh,” ujarnya.

Selama Februari 2023 – Februari 2024, lapangan usaha yang paling besar terjadi peningkatan tenaga kerja yakni sektor pendidikan 1,47 persen, administrasi pemerintahan 1,20 persen serta akomodasi dan makan minum sebesar 0,71 persen.

“Sektor sektor pertanian sebesar 0,60 persen dan perdagangan 0,30 persen,” ujarnya.

Dilihat dari status pekerjaan utama, maka mayoritas warga Aceh bekerja sebagai buruh, karyawan atau pekerja dibayar sebesar 31,80 persen, dan kemudian berusaha sendiri sebesar 23,86 persen.

Proporsi pekerja formal yakni mereka yang berusaha dibantu buruh tetap dan buruh, pegawai atau karyawan sebesar 36,81 persen. Sedangkan pekerja informal yakni mereka yang berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas atau pekerja tidak dibayar sebesar 63,19 persen.

“Proporsi penduduk yang bekerja pada kegiatan formal mengalami peningkatan selama Februari 2023 – Februari 2024, utamanya didorong oleh meningkatnya pekerja dengan status buruh, karyawan atau pegawai,” ujarnya.[]

Editor:
Sumber:Antara

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...