Statistik: Selama 16 Tahun Bencana di Aceh Terus Meningkat

Bencana alam di Indonesia sudah menjadi langgan terjadi setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bencana di tanah air mengalami peningkatan selama 16 tahun terakhir, sejak 2006-2021.
Begitu juga dengan Aceh, provinsi paling barat Indonesia jumlah bencana yang terjadi mengalami peningkatan sejak 2006-2021.
Berdasarkan data terbuka dibi.bnpb.go.id, bencana yang terjadi pada 2006 lalu hanya 32 kali, terus mengalami peningkatan hingga 2009 terjadi sebanyak 126 kali.
Jumlah kejadian bencana kemudian fluktuatif, kendati jumlahnya masih di tinggi dibandingkan pada 2006 lalu. dangkan puncak terjadi bencana terjadi pada 2020 lalu sebenyak 375 kali. Sedangkan data 2021 sebanyak 129 kejadian, namun ini masih angka sementara, karena 2021 belum berakhir.
Adapun bencana yang banyak terjadi pada 2021 adalah banjir sebanyak 56 kali, lalu Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 38 kali, puting beliung 29 kali dan tanah longsor 6 kali.
Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM, Prof Wahyu Andayani mengemukakan, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di daerah berperan penting untuk menjaga hutan. Karena lebih dari 46,5 persen (56 Juta Ha) Kawasan Hutan Negara tidak dikelola dengan baik, dengan 30 juta jektarnya di bawah wewenang Pemerintah Daerah (Pemda).
Oleh karena itu, KPH tersebut kemudian menjadi solusi atas pengelolaan hutan, dimana bisa mengakomodasi aspek ekologi, sosial, ekonomi serta penanggulangan bencana hidrometeorologi yang disebabkan oleh degradasi dan deforestasi.
Untuk berita selengkapnya, readers.ID akan menurunkan tulisan "Optimalkan KPH untuk Menjaga Hutan".
Komentar