Atlet Bulutangkis Aceh Dilirik banyak Provinsi

Waktu Baca 3 Menit

Atlet Bulutangkis Aceh Dilirik banyak Provinsi
Ilustrasi - Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu lolos ke babak semifinal Toyota Thailand Open setelah menumbangkan pasangan Denmark Alexandra Boje/Mette Poulsen dengan skor 21-9, 21-17 di Impact Arena, Bangkok, Jumat (22/1/2021). (ANTARA/HO-BWF/Badmintonphoto/Erika Sawauchi)

Atlet bulutangkis muda Aceh mulai dilirik dan menjadi incaran beberapa asosiasi bulutangkis provinsi lainnya di Indonesia, khususnya para atlet yang sedang mengasah kemampuan di sejumlah klub di Jawa.

Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Aceh Nahrawi Noerdin mengatakan, permintaan itu diketahui setelah banyaknya permintaan rekomendasi persetujuan mutasi atlet yang diajukan oleh orang tua atau wali atlet kepada pihaknya.

"Beberapa provinsi berniat untuk merekrut pebulutangkis muda Aceh sebagai wakil daerahnya pada berbagai ajang olahraga tingkat regional dan bahkan nasional," kata Nahrawi Noerdin, Senin (22/3/2021) di Banda Aceh dilansir Antara.

Terkait permintaan tersebut, Nahrawi menegaskan pihaknya harus pikir panjang untuk memenuhi permintaan mutasi lintas provinsi ini. Karena jika disetujui, maka atlet-atlet muda Aceh itu tidak lagi terdaftar sebagai atlet Aceh pada sistem database SI PBSI Pusat.

"Sehingga nantinya tidak bisa lagi membela Aceh pada berbagai kejuaraan seperti Porwil maupun PON. Kalau sudah kita lepas, maka akan sulit kita tarik kembali," ujarnya.

Nahrawi sendiri tidak heran kenapa banyak asosiasi luar mengincar atlet-atlet muda Aceh, hal itu karena memang kualitas mereka saat ini cukup mempuni.

"Mereka berpotensi menjadi atlet bulutangkis besar di masa depan. Demi Aceh, ini harus kita jaga, harus kita pertahankan. Ini bagian dari masa depan prestasi olahraga Aceh, t mungkin kita lepas jadi milik daerah lain," kata Nahrawi.

Nahrawi menegaskan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk tetap terhubung dengan orangtua dan memberi perhatian kepada atlet-atlet muda tersebut dengan berbagai cara, sehingga mereka tidak ingin berpindah.

"Kita akan berusaha menjaga agar tetap ada ikatan batin mereka dengan Aceh, menjaga nasionalisme keacehannya. Memfasilitasi secara terbatas kebutuhan mereka," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Nahrawi meminta stakeholder olahraga di Aceh harus ikut andil memberikan perhatian jika memang benar-benar berfikir untuk meningkatkan prestasi olahraga Aceh.

"Pemerintah Aceh dan KONI Aceh harus turun tangan dengan lebih konkrit lagi. Kita akan berbagi peran dalam pengelolaan olahraga di Aceh ini. Pengprov untuk pembinaan dan KONI untuk prestasi. Jadi sama-sama kita beri perhatian kepada atlet kita," demikian Nahrawi.

Berdasarkan keterangan dari Sekretariat Pengprov PBSI Aceh, saat ini ada lebih dari 10 atlet muda bulutangkis Aceh yang sedang menimba ilmu di berbagai klub bulutangkis ternama di pulau Jawa.[acl]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...