Pusat Kajian Kebudayaan Gayo Akan Gelar Webinar Jejak Islam di Ketol, Aceh Tengah

“Terlebih, ada sosok ulama dari Mekkah di Ketol, jadi daya tarik tersendiri. Masyarakat Aceh Tengah jalan kaki berhari-hari, membawa bekal, menyusuri Sungai Pesangan, untuk sampai ke Ketol," sebut Yusradi.

Author

Waktu Baca 3 Menit

Pusat Kajian Kebudayaan Gayo Akan Gelar Webinar Jejak Islam di Ketol, Aceh TengahYSR
Poster akan digelar webinar jejak-jejak Islam di Aceh Tengah

BANDA ACEH, READERS – Pusat Kajian Kebudayaan Gayo (PKKG) akan kembali menggelar webinar jejak-jejak Islam di Aceh Tengah pada Sabtu (16/4/2022) mendatang pukul 10.00-11.30 WIB melalui Zoom Meeting.

Menurut Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Yusradi Usman al-Gayoni, pada pertemuan itu nanti akan membahas mengenai situs-situs bersejarah terkait, dan relasinya dengan Habib Syarif, asal Mekkah di Aceh Tengah. 

"Lanjutan Webinar pertama, tentang Masjid Quba. Webinar kedua ini fokusnya ke Ketol. InsyaAllah diadakan pada hari Sabtu, 16 April 2022, Jam 10.00-11.30 WIB melalui Zoom Meeting,” kata Yusradi, Kamis (14/4/2022).

Pengelola Perpustakaan Gayo itu, mengungkapkan, terdapat relasi yang kuat antara pendirian Masjid Quba Bebesen dan Ketol. Sebelum Masjid Bebesen berdiri, Masjid Ketol lebih awal berdiri. Orang Bebesen dan banyak tempat di Aceh Tengah pada waktu itu salat Jumat di Ketol tersebut. 

“Terlebih, ada sosok ulama dari Mekkah di Ketol, jadi daya tarik tersendiri. Masyarakat Aceh Tengah jalan kaki berhari-hari, membawa bekal, menyusuri Sungai Pesangan, untuk sampai ke Ketol," sebut Yusradi.

Berdasarkan hasil penelitiannya pada 2007, ia mengungkap menemukan sebagian bahan-bahan pembangunan Masjid Bebesen yang saat itu dibawa dari Ketol, selain dari Bebesen dan sekitarnya. Pendirian Masjid Bebesen awalnya dirintis Habib Syarif, termasuk Telege Monyeng. Makam keturunannya dan penghafal Quran asal Mekkah masih ada sampai sekarang, di kawasan Masjid Quba Bebesen. Bahkan, mushaf yang dibawa dan ditulis Habib Syarif.

"Dari data yang ada, Masjid Bebesen dan Ketol, dirintis ulama yang sama. Sebelum ke Bebesen, Habib Syarif terlebih dahulu di Ketol. Waktu, tokoh, dan relasi ini yang akan dibahas dalam Webinar 2. Juga, situs-situs bersejarah terkait di Ketol," tutur Direktur Mahara Publishing tersebut. 

Webinar itu, beber Yusradi, akan dinarasumberi Guru Besar Teknologi Industri Pertanian IPB, asal Ketol, Prof. Dr. Ir. Tajuddin Bantacut, M.Sc., anggota DPRK Aceh Tengah yang juga putri Ketol, Susilawati, keturunan kelima Habib Syarif, T. Said Lidansyah, dan peneliti Masjid Quba Bebesen, dengan moderator Alkudri Temasmiko, S.K.M., M.Kes.

"Goal akhir dari Webinar ini, bagaimana tempat-tempat yang berelasi dengan Habib Syarif tadi didorong jadi Cagar Budaya, mulai dari Ketol, Bebesen, Jalung, sampai Asir-Asir," pungkasnya.

Untuk mengikuti keikutsertaan peserta pada zoom meeting nantinya, peserta dapat masuk melalui Meeting ID: 892 4548 3781 dengan Passcode: 419304.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...